PERNYATAAN PENOLAKAN KENAIKAN HARGA BBM KOBARKAN SEMANGAT PERLAWANAN TERHADAP REJIM KAPITALIS PENINDAS RAKYAT
Tanggal 24 Mei 2008, pemerintah SBY-JK yang pro kapitalis mengeluarkan kebijakan bia-dab terhadap rakyatnya dengan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) sebesar 28,7%. Kenaikan harga BBM ini merupakan ke-tiga kalinya di masa pemerintahan SBY-JK ini.
Kenaikan harga BBM berdampak luas pada segala sektor kehidupan, mulai dari tarif angku-tan umum sampai kenaikan harga kebutuhan pokok. Mungkin hanya harga diri rakyat miskin yang turun karena kebijakan ini secara potensial memunculkan warga miskin baru yang jumlah-nya semakin banyak. Selain itu, kebijakan ini juga berdampak kepada perpecahan di kalangan masyarakat bawah, ambil contoh, soal kenaikan tarif transportasi umum. Rakyat kecil yang tidak mau tarif angkutan naik tentu saja harus berhadapan dengan para supir angkutan yang juga rakyat miskin, yang mau tidak mau harus memberlakukan tarif angkutan sesuai dengan harga BBM saat ini.
Kenapa Harga BBM Naik di Negara Penghasil Minyak (Indonesia)?
Beberapa hari yang lalu kita mendengar logika penguasa yang menyatakan bahwa harga BBM dinaikkan untuk penghematan energi, pengalihan subsidi BBM ke subsidi rakyat miskin, dan upaya terakhir menyelamatkan keuangan Negara. Pertanyaan kita, benarkah? Bukankah pemborosan energi justru banyak dilakukan oleh para pejabat negeri ini. Bukankah subsidi ke rakyat miskin tidak pernah mengatasi kemiskinan, seperti tahun 2005 dimana bantuan langsung tunai (BLT) tidak menjadi solusi dari kenaikan harga BBM, tetapi menambah jumlah pengang-guran, orang yang membunuh dirinya, orang sakit fisik dan jiwanya, orang yang kelaparan, bah-kan anak-anak mati dengan perut yang membusung lapar. Bukankah keuangan Negara boros karena digunakan untuk acara-acara kenegaraan, alokasi anggaran kemiliteran, kunjungan-kunjungan pejabat ke luar negeri, korupsi, dan lain-lain. Inilah wajah-wajah sosial setelah ke-naikan harga BBM dimana rakyat miskin yang selalu dikorbankan. Sementara para pejabat tetap tidak berkurang kekayaannya, justru meningkat karena keuntungan dari kenaikan harga BBM.
Logika yang dikeluarkan penguasa jangan pernah dipercaya. Mereka sengaja membodohi rakyatnya agar tidak melawan saat mereka melakukan penindasan ekonomi, sosial, budaya, dan politik ke rakyatnya. Beberapa hal yang menyebabkan harga BBM naik yang tidak pernah dikeluarkan dari mulut penguasa:
1. pergolakan dan perang di negara-negara penghasil minyak (Irak, Nigeria, Afganistan) yang digerakkan oleh negaranegara imperialis (penjajahan ekonomi) dalam merebutkan cadangan minyak.
2. kebutuhan BBM di negara-negara maju meningkat pesat dan eksploitasi besar-besaran sumber-sumber minyak menyebabkan cadangan minyak menurun.
3. persaingan yang begitu tinggi di negara-negara imperialis dalam mendominasi sumber-sumber minyak di negara-negara penghasil minyak, termasuk Indonesia, bahkan diantara-nya menjadi spekulan-spekulan (penimbun).
4.
5. perusahaan minyak dan gas di Indonesia masih dikuasai oleh pemodal asing yang ikut me-nekan negara untuk membatasi produksi hanya 15% ditambah harus membayar dengan harga internasional. Sementara, perusahaan asing bisa leluasa mengeksploitasi sumber mi-nyak dengan pajak murah dibandingkan dengan pendapatan yang akan diterimanya. Bahkan, biaya eksplorasi minyak perusahaan-perusahaan asing dibiayai oleh negara sepe-nuhnya, mulai dari survey awal sampai proses produksi.
6. begitu banyaknya broker (calo) yang memanipulasi mekanisme pasar dan memainkan harga minyak, baik borker asing maupun lokal yang begitu dekat dengan kekuasaan sehingga har-ga BBM yang dibeli masyarakat menjadi mahal.
BLT dan BKM Bentuk Pembodohan dan Pemiskinan
Pemberian dana BLT merupakan solusi licik dari pemerintahan SBY-JK terhadap rakyatnya, logikanya apakah cukup uang Rp100.000/bulan untuk biaya hidup yang semakin mahal dan ti-dak terjangkau rakyat miskin. Bagitu pun bantuan kesejahteraan mahasiswa (BKM) sebesar Rp500.000. BLT dan BKM menjadi tidak lebih dari pembodohan rakyat miskin (termasuk maha-siswa) atau sogokan agar rakyat miskin tidak marah dan tetap memberikan suaranya ke partai-partai politik penipu rakyat. BLT dan BKM juga bentuk pemiskinan karena bukan solusi. Seharusnya pemerintah membantu memberikan modal-modal pemberdayaan rakyat miskin dan menyubsidi rakyat miskin yang ingin kuliah dan fasilitas pendidikan. Solusi ini jauh lebih berman-faat dalam mengentaskan kemiskinan.
Demo menentang kebijakan kenaikan harga BBM yang terus dikobarkan oleh seluruh rakyat, entah mereka sebagai mahasiswa, buruh, petani, rakyat miskin kota, dan semua elemen masyarakat yang merasa teraniaya dengan kebijakan biadab ini mendapat reaksi represif dari a-parat kepolisian seperti mahasiswa-mahasiswa Univesitas Nasional. Tindakan represif ini me-nunjukkan pemerintahan yang tidak pro rakyat tetapi pemerintah yang mengabdi kepada pemo-dal yang melulu menghisap sumber daya alam demi keuntungan pribadi semata.
Yang Seharusnya Dilakukan Pemerintah Tanpa Menaikkan Harga BBM
Pemerintah bisa berbuat banyak tanpa menaikkan harga BBM jika orientasi (arah) penye-lenggaraan negaranya pro rakyat, antara lain:
1. Hapus dan stop utang luar negeri dengan kekuatan massa rakyat
2. Nasionalisasi/ambil alih industri migas di seluruh Indonesia yang dikuasai oleh rakyat
3. Relokasi anggaran negara yang tidak digunakan untuk kesejahteraan rakyat ke pemberda-yaan ekonomi rakyat miskin, subsidi pendidikan dan penelitian, dll.
4. Pemenuhan jaminan sosial bagi rakyat miskin (pendidikan gratis dan berkualitas, pelayanan kesehatan gratis, perumahan murah dan layak, upah layak, dll)
5. Pembatasan penjualan dan pemilikan kendaraan pribadi serta menaikkan pajak kepemilikan mobil
6. mengalihkan segala tunjangan para pejabat (eksekutif, yudikatif, legislatif) mulai dari tingkat nasional sampai tingkat kelurahan untuk menyubsidi kebutuhan-kebutuhan rakyat miskin
7. menggunakan sumber energi alternatif yang ramah lingkungan
Sita harta para koruptor untuk kesejahteraan rakyat